Surah Madaniyyah; surah ke 3: 200 ayat
“Maka Rabbnya menerimanya (sebagai nadzar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: ‘Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?’ Maryam menjawab: ‘Makanan itu dari sisi Allah’. Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (QS. 3:37)
Rabb kita memberitahukan bahwa Dia menerima Maryam dari ibunya sebagai orang yang dinadzarkan dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik. Yaitu, Dia besarkan ia sebagai orang yang dewasa yang enak dipandang serta menyertakan kepadanya beberapa unsur yang menyebabkan ia diterima. Dan Dia memberinya teman dari orang-orang shalih supaya ia dapat belajar ilmu, kebaikan dan agama dari mereka. Oleh karena itu Dia berfirman, “Dan Dia menjadikan Zakariya sebagai pemelihara. “Dengan ditasydidnya huruf fa’ dan dinashabkan kata Zakariya sebagai objek, artinya, Allah menjadikan Zakariya sebagai orang yang bertanggung jawab atas dirinya. Wallahu a’lam.
Ditetapkan Zakariya sebagai penanggung jawab itu tidak lain adalah untuk kebahagiaannya supaya ia dapat mengambil ilmu yang banyak dan bermanfaat serta amal shalih darinya (Zakariya), selain karena Zakariya itu sendiri adalah suami saudara perempuan Maryam. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih: “Ternyata Yahya dan `Isa itu adalah saudara sepupu.”
Dan telah disebutkan dalam sebuah hadits shahih, bahwa Rasulullah memutuskan dalam kasus `Imarah binti Hamzah bahwa is diserahkan ke dalam pemeliharaan bibinya, isteri Ja’far bin Abi Thalib, dan beliau bersabda: “Bibi itu berkedudukan sebagai ibu.”
Kemudian Allah swt. memberitahukan keutamaan dan kesungguhan Maryam dalam beribadah, di mana Dia berfirman, kullamaa dzakhala ‘alaiHaa zakariyyal mihraaba wajada ‘indaHaa rizqan (“Setiapkali Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya.”)
Mujahid, ‘Ikrimah, Sa’id bin Jubair, Abu asy-Sya’tsa’, Ibrahim an-Nakha’i, adh-Dhahhak, Qatadah, ar-Rabi’ bin Anas, ‘Athiyyah al-‘Aufi, dan as-Suddi berkata: “Yakni, dia mendapatkan di sisi Maryam buah-buahan musim panas pada musim dingin dan buah-buahan musim dingin pada musim panas (kemarau). Dalam hal itu terdapat bukti tentang adanya karamah pada para wali. Ada banyak hadits semisal dengan makna tersebut.
Dan ketika Zakariya mendapatkan makanan tersebut di sisi Maryam, maka: qaala yaa maryamu annaa laki Haadzaa (“Zakariya bertanya: `Wahai Maryam, dari mana engkau memperoleh makanan ini?’”) Artinya, dari mana makanan-makanan ini engkau dapatkan, hai Maryam? Maka, “Maryam menjawab: ‘Makanan itu dari sisi Allah.’ Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.”Surah Madaniyyah; surah ke 3: 200 ayat
“Maka Rabbnya menerimanya (sebagai nadzar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: ‘Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?’ Maryam menjawab: ‘Makanan itu dari sisi Allah’. Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (QS. 3:37)
Rabb kita memberitahukan bahwa Dia menerima Maryam dari ibunya sebagai orang yang dinadzarkan dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik. Yaitu, Dia besarkan ia sebagai orang yang dewasa yang enak dipandang serta menyertakan kepadanya beberapa unsur yang menyebabkan ia diterima. Dan Dia memberinya teman dari orang-orang shalih supaya ia dapat belajar ilmu, kebaikan dan agama dari mereka. Oleh karena itu Dia berfirman, “Dan Dia menjadikan Zakariya sebagai pemelihara. “Dengan ditasydidnya huruf fa’ dan dinashabkan kata Zakariya sebagai objek, artinya, Allah menjadikan Zakariya sebagai orang yang bertanggung jawab atas dirinya. Wallahu a’lam.
Ditetapkan Zakariya sebagai penanggung jawab itu tidak lain adalah untuk kebahagiaannya supaya ia dapat mengambil ilmu yang banyak dan bermanfaat serta amal shalih darinya (Zakariya), selain karena Zakariya itu sendiri adalah suami saudara perempuan Maryam. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih: “Ternyata Yahya dan `Isa itu adalah saudara sepupu.”
Dan telah disebutkan dalam sebuah hadits shahih, bahwa Rasulullah memutuskan dalam kasus `Imarah binti Hamzah bahwa is diserahkan ke dalam pemeliharaan bibinya, isteri Ja’far bin Abi Thalib, dan beliau bersabda: “Bibi itu berkedudukan sebagai ibu.”
Kemudian Allah swt. memberitahukan keutamaan dan kesungguhan Maryam dalam beribadah, di mana Dia berfirman, kullamaa dzakhala ‘alaiHaa zakariyyal mihraaba wajada ‘indaHaa rizqan (“Setiapkali Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya.”)
Mujahid, ‘Ikrimah, Sa’id bin Jubair, Abu asy-Sya’tsa’, Ibrahim an-Nakha’i, adh-Dhahhak, Qatadah, ar-Rabi’ bin Anas, ‘Athiyyah al-‘Aufi, dan as-Suddi berkata: “Yakni, dia mendapatkan di sisi Maryam buah-buahan musim panas pada musim dingin dan buah-buahan musim dingin pada musim panas (kemarau). Dalam hal itu terdapat bukti tentang adanya karamah pada para wali. Ada banyak hadits semisal dengan makna tersebut.
Dan ketika Zakariya mendapatkan makanan tersebut di sisi Maryam, maka: qaala yaa maryamu annaa laki Haadzaa (“Zakariya bertanya: `Wahai Maryam, dari mana engkau memperoleh makanan ini?’”) Artinya, dari mana makanan-makanan ini engkau dapatkan, hai Maryam? Maka, “Maryam menjawab: ‘Makanan itu dari sisi Allah.’ Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.”
EmoticonEmoticon