Tafsir Ibnu Katsir Surah An-Nisaa’ ayat 75-76

tulisan arab alquran surat an nisaa' ayat 75-76“Mengapa kamu tidak mau berperang dijalan Allah dan (membela) yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita, maupun anak-anak, yang semuanyaya berdo’a: ‘Ya Rabb kami, keluarkanlah kami dari negeri ini,’ yang dhalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau berilah kami penolong dari sisi Engkau.’ (QS. 4:75) Orang-orang yang beriman herperang di jalan Allah dan orang-orang yang kafir berperang dijalan tbaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. (QS. 4:76)” (an-Nisaa’: 75-76)
Allah memberikan dorongan kepada hambanya yang beriman untuk berjihad di jalan-Nya, serta berupaya menyelamatkan orang-orang yang tertindas di kota Makkah, baik laki-laki, wanita, maupun anak-anak yang sudah sangat jenuh untuk tinggal di sana. Untuk itu Allah berfirman: Alladziina yaquuluuna rabbanaa akhrijnaa min HaadziHil qaryati (“Yang semuanya berdo’a: ‘Ya Rabb kami, keluarkanlah kami dari negeri ini.”) Yaitu Makkah, seperti firman Allah yang yang artinya:
“Dan betapa banyak negeri-negeri yang [pendudukinya] lebih kuat dari [penduduk] negerimu [Muhammad] yang telah mengusirmu itu.” (QS. Muhammad: 13)
Kemudian, disifati dengan firman-Nya:
Adh-dhaalimi aHluHaa waj’al lanaa mil ladunka waliyyaw waj’al lanaa mil ladunka nashiiran (“Yang dhalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau dan berilah kami penolong dari sisi Engkau.”) Yaitu, jadikanlah untuk kami pelindung dan penolong dari sisi-Mu.
Al-Bukhari meriwayatkan dari Ubaidillah, ia berkata: “Aku mendengar Ibnu ‘Abbas berkata: `Dahulu aku dan ibuku termasuk orang-orang yang tertindas.”‘
Kemudian Allah berfirman: alladziina aamanuu yuqaatiluuna fii sabiilillaaHi wal ladziina kafaruu yuqaatiluuna fii sabiilith thaaghuuti (“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut.”) Yaitu orang-orang yang beriman, mereka berperang dalam taat kepada Allah dan mencari keridhaan-Nya. Sedangkan orang-orang kafir berperang dalam rangka taat kepada syaitan.
Kemudian Allah mendorong kaum mukminin untuk memerangi musuh dengan firman-Nya: faqaatiluu auliyaa-usy syaithaani inna kaidasy syaithaani kaana dla’iifan (“Sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.”)


EmoticonEmoticon