Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Baqarah ayat 16

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Baqarah
Surat Madaniyyah; Surat Ke-2 : 286 ayat
tulisan arab surat albaqarah ayat 16“Mereka Itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.” (al-Baqarah: 16)
Mengenai firman-Nya: ulaa-ikal ladziinasytarawudl-dlalaalata bil Hudaa (“mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk”) dalam tafsirnya as-Suddi dari Ibnu Mas’ud dan dari beberapa orang shahabat Rasulullah saw. berkata: “Mereka kekufuran dengan keimanan.”
Ibnu Ishak mengatakan dari Ibnu Abbas ra. mengenai firman-Nya ini, “Artinya membeli kesesatan dengan keimanan.”
Kesimpulan dari pendapat para mufasir di atas, bahwa orang-orang munafik itu menyimpang dari petunjuk dan terjatuh dalam kesesatan, dan itulah makna firman Allah, ulaa-ikal ladziinasytarawudl-dlalaalata bil Hudaa (“mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk”) artinya mereka menjual petunjuk untuk mendapatkan kesesatan, hal itu berlaku juga bagi orang yang pernah beriman kemudian kembali pada kekufuran sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Yang demikian itu adalah bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir [lagi], lalu hati mereka dikunci mati.” (al-Munaafiquun: 3)
Artinya mereka lebih menyukai kesesatan daripada petunjuk, sebagaimana keadaan lain dari orang-orang munafik, dimana mereka terdiri dari beberapa macam dan bagian. Oleh karena itu Allah berfirman:
“Maka tiadalah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.” Maksudnya, perniagaan yang mereka lakukan itu tidak mendapatkan keuntungan dan tidak pula mereka mendapatkan petunjuk pada apa yang mereka lakukan.
Ibnu Jarir dari Qatadah, mengenai firman-Nya: “Maka tiadalah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk,” menyatakan: “Demi Allah kalian telah menyaksikan mereka telah keluar dari petunjuk menuju kepada kesesatan, dari persatuan menuju kepada perpecahan, dari rasa aman menuju kepada ketakutan, dari sunnah menuju bid’ah.” Hal yang sama diriwayatkan Ibnu Abi Hatim, dari Yazid bin Zurai’, dari Sa’id, dari Qatadah.


EmoticonEmoticon