Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Baqarah ayat 25

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Baqarah
Surat Madaniyyah; Surat Ke-2 : 286 ayat
tulisan arab surat albaqarah ayat 25“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan bebuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rizki buah-buahan dalam surga- surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu “. Mereka diberi buab-buaban yang serupa dan untuk mereka di dalam-
nya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. (QS. 2:25)
Setelah Allah menyebutkan adzab dan siksaan yang.telah disediakan untuk musuh-musuh-Nya, dari kalangan orang-orang yang celaka, yaitu orang-orang yang kafir kepada-Nya dan rasul-rasul-Nya, lalu Dia menyambungnya dengan mengemukakan keadaan wali-wali-Nya dari kalangan orang-orang yang hidup sejahtera, yaitu mereka yang beriman kepada-Nya dan rasul-rasul-Nya,
serta membenarkan iman mereka dengan amal shalih. Dan itulah makna penyebutan al-Qur’an sebagai menurut pendapat ulama yang paling shahih (benar), sebagaimana yang akan kami uraikan pada tempatnya. Yaitu penyebutan iman yang disertai dengan penyebutan kekufuran, atau sebaliknya.
Atau penyebutan keadaan orang-orang yang bahagia kemudian disertai dengan penyebutan keadaan orang-orang yang sengsara, atau sebaliknya. Kesimpulannya adalah penyebutan sesuatu dan kebalikannya. Adapun sesuatu dan kesamaannya disebut sebagai tasyabbuh (persamaan). Sebagaimana yang akan kami uraikan lebih lanjut insya Allah.
Oleh karena itu, Allah berfirman yang artinya: “Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman dari berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.”
Disebutkan surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, yakni di bawah pepohonan dan bilik-biliknya/kamar-kamarnya.
Firman-Nya, kullamaa ruziquu minHaa min tsamaratir rizqan qaaluu Haadzalladii ruziqnaa min qablu (“Setiap mereka diberi rizki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka berkata: `Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu”)
Dalam tafsirnya, as-Suddi meriwayatkan dari Abu Malik dan dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah, dari Ibnu Masud, serta dari beberapa sahabat, mereka mengatakan: “Mereka diberi buah-buahan di dalam surga, setelah mereka melihatnya, mereka pun berkata: `Inilah yang pernah diberikan kepada kami sebelumnya di dunia”‘.
Demikian pula pendapat yang dikemukakan oleh Qatadah, Abdur-Rahman bin Zaid bin Aslam, dan didukung oleh Ibnu Jarir. Mereka berkata: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu”. Mengenai ayat ini, Ikrimah mengatakan: “Artinya adalah seperti apa yang diberikan kemarin”.
Dan firman Allah serupa. ” Mengenai penggalan ayat ini, Abu Ja’far ar-Razi menceritakan dari ar-Rabi bin Anas, dari Abu al-‘Aliyah, ia mengatakan, “Antara satu buah dengan yang lainnya terjadi kemiripan, tetapi memiliki rasa yang berbeda.”
Firman-Nya yang setelah itu, “Untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci. “Ibnu Abi Thalhah dari Ibnu Abbas mengatakan, “Suci dari noda dan kotoran.”
Sedang Firman-Nya, “Mereka kekal di dalamnya”
Demikian itulah kebahagiaan yang sempurna. Dengan nikmat tersebut, mereka berada di tempat yang aman dari kematian sehingga (kenikmatan itu) tiada akhir dan tidak ada habisnya, bahkan mereka senantiasa dalam kenikmatan abadi selama-lamanya. Semoga Allah , menghimpun kita dalam golongan mereka. Sesungguhnya Dia Mahapemurah, Mahamulia, lagi Mahapenyayang.


EmoticonEmoticon