Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Baqarah
Surat Madaniyyah; Surat Ke-2 : 286 ayat
Surat Madaniyyah; Surat Ke-2 : 286 ayat
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalab sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetabui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Ini merupakan penetapan kewajiban jihad dari Allah swt, bagi kaum muslimin. Supaya mereka menghentikan kejahatan musuh di wilayah Islam. Az-Zuhri mengatakan: “Jihad itu wajib bagi setiap individu, baik yang berada dalam peperangan maupun yang sedang duduk (tidak ikut berperang). Orang yang sedang duduk, apabila dimintai bantuan, maka ia harus memberikan bantuan, jika diminta untuk berperang, maka ia harus maju berperang, dan jika tidak dibutuhkan, maka hendaklah ia tetap di tempat (tidak ikut).”
Berkenaan dengan hal tersebut, penulis (Ibnu Katsir) katakan, oleh karena itu, dalam hadits shahih disebutkan: “Barangsiapa meninggal dunia sedang ia tidak pemah ikut berperang dan ia juga tidak pemah bemiat untuk berperang, maka ia meninggal dunia dalam keadaan jahiliyah.” (Muttafaq ‘alaih)
Dan diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda pada waktu Fathu Makkah (pembebasan kota Makkah): “Tidak ada hijrah setelah fathu Makkah [pembukaan kota Makkah] akan tetapi yang ada adalah jihad dan niat baik. Bila kalian diminta untuk maju perang maka majulah.” (Muttafaq ‘alaiHi)
Firman-Nya: wa Huwa kurHul lakum (“Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.”) maksudnya sangat berat dan menyulitkan kalian. Karena berperang akan menyebabkan luka atau kematian. Di samping kesulitan dalam perjalanan serta keberanian dalam menghadapi musuh.
Wa ‘asaa an takraHuu syai-aw wa Huwa khairul lakum (“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu sangat baik bagi kalian.”) artinya karena peperangan itu membawa kemenangan dan keberuntungan atas musuh, penguasaan atas negeri, harta benda, wanita dan anak-anak mereka.
Wa ‘asaa an tuhibbuu syai-aw wa Huwa syarrul lakum (“Dan boleh jadi kalian menyukai sesuatu padahal ia sangat buruk bagi kamu.”) Pengertian ayat ini bersifat umum dalam segala hal. Bisa saja seseorang menyukai sesuatu, padahal sesuatu itu tidak mendatangkan kebaikan dan kemaslahatan baginya. Di antaranya adalah penolakan ikut berperang yang akan berakibat jatuhnya negeri dan pemerintahan ke tangan musuh.
Kemudian Allah berfirman: wallaaHu ya’lamu wa antum laa ta’lamuun (“Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”) Artinya, Allah Ta’ ala lebih mengetahui akibat dari segala sesuatu. Dan Dia memberitahukan bahwa dalam peperangan itu terdapat kebaikan bagi kalian di dunia maupun di akhirat. Karena itu, sambut dan bersegeralah memenuhi perintah-Nya supaya kalian mendapat petunjuk.
EmoticonEmoticon