Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Baqarah ayat 248

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Baqarah
Surat Madaniyyah; Surat Ke-2 : 286 ayat
tulisan arab surat albaqarah ayat 248“Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka, ‘Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya Tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Rabbmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; Tabut itu dibawa oleh malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.” (QS. Al-Baqarah: 248)
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya tanda keberkahan kerajaan Thalut bagi kalian yaitu Allah akan mengembalikan Tabut yang telah diambil dari kalian.” fiiHi sakiinatum mir rabbikum (“Di dalamnya terdapat ketenangandari Rabb kalian.”) Ada yang mengatakan, artinya, di dalam Tabut tersebut terdapat ketenangan dan keagungan. Rabi’ bin Anas mengatakan, “Di dalamnya terdapat rahmat.” Demikian yang diriwayatkan dari al-Aufi dari Ibnu Abbas. Ibnu Juraij mengatakan, aku pernah menanyakan kepada Atha mengenai firman Allah Ta’ala: fiiHi sakiinatum mir rabbikum; ia mengatakan, “Tanda-tanda kekuasaan Allah yang kalian ketahui, lalu kalian merasa tenteram kepadanya.” Hal yang sama juga dikatakan Hasan al-Bashri.
Firman-Nya: wa baqiyyatum mimmaa taraka aalu muusaa wa aalu Haaruuna (“Dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun.”) Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas, mengenai firman Allah Ta’ala: wa baqiyyatum mimmaa taraka aalu muusaa wa aalu Haaruuna; ia mengatakan: “Yaitu tongkat dan serpihan lauh Nabi Musa.” Hal yang sama juga dikatakan Qatadah, as-Suddi, Rabi’ bin Anas dan Ikrimah dan ia menambahkan: “Dan juga Taurat.”
Firman Allah Ta’ala selanjutnya: tahmiluHul malaa-ikatu (“Tabut itu dibawa oleh malaikat.”) Ibnu Juraij menceritakan, Ibnu Abbas mengatakan: “Malaikat datang dengan membawa tabut di antara langit dan bumi lalu meletakkannya di hadapan Thalut, sementara orang-orang menyaksikannya.” Dan as-Suddi mengatakan: “Tabut itu berada di rumah Thalut, maka mereka mengimani kenabian Syam’un dan mena’ati Thalut.”
Firman Allah: inna fii dzaalika la aayaatal lakum (“Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagi kamu.”) Maksudnya, tanda kebenaranku atas apa yang telah aku bawa kepada kalian berupa kenabianku dan apa yang aku perintahkan kepada kalian berupa keta’atan kepada Thalut. In kuntum mu’miniin (“Jika kamu orang yang beriman.”) Maksudnya, beriman kepada Allah dan hari akhirat.


EmoticonEmoticon