Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Baqarah ayat 254

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Baqarah
Surat Madaniyyah; Surat Ke-2 : 286 ayat
tulisan arab surat albaqarah ayat 254
“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rizki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada Iagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang dhalim.” (QS. Al-Baqarah: 254)
Allah telah memerintahkan hamba hamba-Nya supaya menginfakkan sebagian dari apa yang telah Dia karuniakan kepada mereka di jalan-Nya, yaitu jalan kebaikan. Agar pahala infak tersebut tersimpan di sisi Allah Ta’ala dan supaya mereka segera mengerjakannya dalam kehidupan dunia ini.
Min qabli ay ya’tiya yaumun (“Sebelum datang hari,”) yaitu hari kiamat. Yaumul laa bai’un fiiHi walaa walaa khullatuw walaa syafaa’atun (“Yang pada hari itu tidak ada Iagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafaat.”) Maksudnya, tidak seorang pun dapat membeli atau menebus dirinya dengan harta kekayaan meski dengan emas sepenuh bumi. Pada saat itu, persahabatan dan kekerabatan juga tidak lagi bermanfaat, bahkan keturunan sekalipun tidak bisa berbuat apa-apa. Sebagaimana firman Allah swt. berikut ini yang artinya: “Apabila sangkala ditiup, maka tidak ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu dan tidak ada Pula mereka saling bertanya.” (QS. Al-Mukminuun: 101).
Finnan-Nya: walaa syafaa’atun (“Dan tidak ada lagi syafaat.”) Artinya, syafaat (pertolongan) orang-orang yang dapat memberikan syafaat pada hari itu tidak lagi bermanfaat bagi mereka.
Firman-Nya lebih lanjut: wal kaafiruuna Humudh dhaalimuun (“Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zhalim.”) Kalimat itu berkedudukan sebagai mubtada’ sedangkan khabarnya adalah kalimat singkat. Artinya, tidak ada orang yang lebih zhalim dari orang yang menghadap Allah, pada hari itu dalam keadaan kafir.


EmoticonEmoticon