Surah Madaniyyah; surah ke 3: 200 ayat
“Sekali-kali Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan: ‘Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya.’ Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh Nabi-Nabi tanpa alasan yang benar dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): ‘Rasakanlah olehmu adzab yang membakar.” (QS. Ali ‘Imraan: 181) (Adzab) yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri dan bahwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Nya. (QS. Ali ‘Imraan: 182) (Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan: “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, supaya kami jangan beriman kepada seseorang Rasul, sebelum dia mendatangkan kepada kami kurban yang dimakan api.” Katakanlah: “Sesungguhnya telah datang kepada kamu beberapa orang Rasul sebelumku, membawa keterangan-keterangan yang nyata dan membawa apa yang kamu sebutkan, maka mengapa kamu membunuh mereka jika kamu orang-orang yang benar.” (QS. Ali ‘Imraan: 183) Jika mereka mendustakankamu, maka sesungguhnya Rasul-Rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna.” (QS. Ali ‘Imraan: 184)
Sa’id bin Jubair meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, ketika firman Allah berikut ini turun: man dzalladziina yuqridlullaaHa qardlan hasanan fayudlaa’ifu laHuu adl-‘aafan katsiiran (“Siapakah yang memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik [menakahkan hartanya di jalan Allah], maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.”) Maka orang-orang Yahudi berkata, “Hai Muhammad, apakah Rabb-mu itu miskin, sehingga Dia masih mencari pinjaman dari hamba-hamba-Nya?” Maka Allah pun menurunkan firman-Nya: laqad sami’allaaHu qaulal ladziina qaaluu innallaaHa faaqirun wa nahnu aghniyaa-u (“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya.’”)
Dan firman-Nya, sanaktubu maa qaaluu (“Kami akan mencatat perkataan mereka itu,”) hal ini merupakan ancaman. Oleh karena itu Allah menyandingkannya dengan firman-Nya: wa qatla Humul ambiyaa-a bighairi haqqi (“Dan perbuatan mereka membunuh para Nabi tanpa alasan yang benar.”) Artinya, demikian itulah ucapan mereka mengenai Allah dan inilah perlakuan mereka terhadap para Rasul-Nya. Dan atas perbuatan mereka itu, Allah akan memberikan balasan yang paling buruk.
Oleh karena itu Allah berfirman yang artinya, “Dan kami akan mengatakan (kepada mereka), Rasakanlah olehmu adzab yang membakar. (Adzab) yang demikian itu disebabkan perbuatan tanganmu sendiri dan babwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Nya.” Maksudnya, apa yang dikatakan kepada mereka itu merupakan teguran, celaan, penghinaan dan ejekan.
Firman-Nya yang artinya, “Yaitu orang-orang (Yahudi) yang mengatakan: ‘Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, supaya kami jangan beriman kepada seseorang Rasul, sebelum dia mendatangkan kepada kami kurban yang dimakan api.” Allah berfirman dalam mendustakan mereka yang menganggap bahwa Allah telah mengambil janji dari mereka dalam kitab-kitab mereka, untuk tidak beriman kepada seorang Rasul pun, sehingga terjadi mukjizat yaitu jika ada orang dari umatnya bersedekah, lalu sedekahnya itu diterima, maka akan turun api dari langit yang melalap sedekah tersebut. Demikian yang dikatakan Ibnu ‘Abbas, al-Hasan al-Bashri dan lain-lainnya.
Allah berfirman, qul qad jaa-akum rusulum min qablii bil bayyinaati (“Katakanlah, ‘Sesungguhnya telah datang kepada kamu beberapa orang Rasul sebelumku, membawa keterangan-keterangan yang nyata.’”) Yakni dengan membawa berbagai hujjah dan bukti,” wa bil ladzii qultum (“Dan membawa apa yang kamu sebutkan.”) Artinya, dengan api yang melalap kurban-kurban yang diterima. Fa lima qataltumuuHum (“Maka mengapa kamu membunuh mereka.”) Artinya, lalu mengapa kalian menyambut mereka dengan kebohongan, penentangan dan keengganan, bahkan pembunuhan terhadap mereka; in kuntum shaadiqiin (“Jika kamu orang-orang yangbenar.”) Maksud-nya, jika kalian mengikuti kebenaran dan tunduk kepada para Rasul.
Setelah itu Allah menghibur Rasul-Nya, Muhammad saw., Firman-Nya: fa in kadz-dzabuuka faqad kudz-dziba rusulum min qablika jaa-uu bil bayyinaati waz-zuburi wal kitaabil muniir (“Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya Rasul-Rasul sebelum kamu pun telah didustakan [pula], mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna,”) Artinya, janganlah kedustaan mereka terhadapmu itu melemahkanmu, karena telah ada bagimu teladan dari Rasul-Rasul sebelummu, di mana mereka telah didustakan, padahal mereka datang dengan membawa penjelasan yaitu hujjah dan bukti yang pasti.
Waz zuburi (“Dan Zabur,”) yaitu kitab yang diturunkan dari langit sebagaimana halnya Shuhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada para Rasul, wal kitaabil muniir (“Dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna”) yaitu yang benar, jelas lagi nyata.
EmoticonEmoticon