Tafsir Ibnu Katsir Surah Ali ‘Imraan ayat 31-32

Surah Madaniyyah; surah ke 3: 200 ayat
tulisan arab alquran surat ali imraan ayat 31-32
“Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang. (QS. 3:31) Katakanlah: “Taatilah Allah dan Rasul-Nya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” (QS. 3:32)
Ayat ini sebagai pemutus hukum bagi setiap orang yang mengaku mencintai Allah tetapi tidak menempuh jalan Muhammad, Rasulullah, bahwa dia adalah pembohong dalam pengakuan cintanya itu sehingga dia mengikuti syari’at dan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad dalam semua ucapan dan perbuatannya. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits shahih, dari Rasulullah, beliau bersabda:
“Barangsiapa melakukan suatu amal yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amalan itu tertolak.”
Oleh karena itu, Allah swt. berfirman, in kuntum tuhibbuunallaaHa fattabi’uuni yuhbib-kumullaaHu (“Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu.”) Maksudnya, kalian akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari kecintaan kalian kepada-Nya, yaitu kecintaan-Nya kepada kalian, dan ini lebih besar daripada kecintaan kalian kepada-Nya. Seperti yang diungkapkan sebagian ulama ahli hikmah:
“Yang jadi permasalahan bukanlah jika engkau mencintai, tapi permasalahannya ialah jika engkau dicintai.”
Sedangkan al-Hasan al-Bashri dan beberapa ulama Salaf berkata: “Ada suatu kaum yang mengaku mencintai Allah, lalu Allah menguji mereka melalui ayat ini, di mana Dia berfirman, qul in kuntum tuhibbuunallaaHa fattabi’uuni yuhbib-kumullaaHu (“Katakanlah: ‘Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu.’”)
Setelah itu Dia berfirman, wa yaghfirlakum dzunuubakum wallaaHu ghafuurur rahiim (“Dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang.”) Maksudnya, dengan mengikutnya kalian kepada Rasulullah, maka kalian akan memperoleh hal tersebut (pengampunan dosa) berkat keberkahan perantara-Nya (RasulNya).
Selanjutnya Allah berfirman memerintahkan kepada setiap individu, qul athii’ullaaHa war rasuula fa in tawallaw (“Katakanlah: `Taatilah Allah dan Rasul-Nya, jika kamu berpaling.’”) Yakni melanggar perintah-Nya, fa innallaaHa laa yuhibbul kaafiriin (“Maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang kafir.”) Hal ini menunjukkan bahwa menyalahi Allah dalam menempuh jalan-Nya merupakan perbuatan kufur, sebab Allah tidak menyukai orang-orang yang berpredikat seperti itu, meskipun ia mengaku mencintai Allah dan bertaqarrub kepada-Nya, sampai dia benar-benar mengikuti Rasulullah, Nabi yang ummi, penutup para Rasul yang diutus kepada segenap bangsa jin dan manusia.


EmoticonEmoticon